Pendahuluan
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jenis jamur yang cukup populer dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain rasanya yang enak, jamur tiram juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti protein, serat, dan rendah kalori. Salah satu daerah yang terkenal dengan budidaya jamur tiram adalah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang budidaya jamur tiram di Maros.
Persiapan Lahan
Sebelum memulai budidaya jamur tiram, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan lahan yang akan digunakan. Lahan yang cocok untuk budidaya jamur tiram adalah lahan yang lembab dan berada di tempat yang sejuk. Langkah-langkah persiapan lahan antara lain:
- Pilih lahan yang lembab dan berada di tempat yang sejuk
- Bersihkan lahan dari rumput dan sampah lainnya
- Gemburkan tanah di lahan dan tambahkan pupuk kompos
- Buat bedengan dengan ukuran panjang 6 meter, lebar 1 meter dan tinggi 25 cm
- Jarak antar bedengan 40-50 cm
Benih Jamur Tiram
Benih jamur tiram atau disebut juga dengan bibit jamur tiram dapat dibeli di toko pertanian atau peternakan jamur. Bibit jamur tiram terdiri dari serbuk jamur yang telah dicampur dengan serbuk gandum atau dedak. Langkah-langkah pembibitan antara lain:
- Siapkan tempat yang bersih dan steril
- Campurkan bibit jamur tiram dengan air secukupnya, kemudian aduk hingga rata
- Simpan bibit jamur tiram dalam terpal atau toples, biarkan selama 1-2 minggu hingga bibit jamur tumbuh secara merata.
Pembuatan Media Tanam
Media tanam yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah bahan yang dapat diuraikan seperti serbuk gergaji, sekam padi, dan jerami padi. Langkah-langkah pembuatan media tanam antara lain:
- Campurkan bahan-bahan media tanam seperti serbuk gergaji, sekam padi, dan jerami padi dalam jumlah yang sama
- Tambahkan air secukupnya hingga media tanam benar-benar lembab
- Sterilkan media tanam dengan cara dianginkan atau dibakar
Penanaman Jamur Tiram
Setelah media tanam dan bibit jamur tiram siap, selanjutnya adalah melakukan penanaman jamur tiram. Langkah-langkah penanaman antara lain:
- Ambil bibit jamur tiram, campurkan dengan media tanam, kemudian aduk rata
- Isilah bedengan dengan media tanam yang telah dicampur dengan bibit jamur, tekan-tekan hingga padat
- Tutup bedengan dengan plastik hitam atau daun pisang.
- Biarkan selama 2-3 minggu hingga bibit jamur menyebar dan menempel pada media tanam
Perawatan Jamur Tiram
Agar budidaya jamur tiram berjalan dengan baik, perlu dilakukan perawatan terhadap jamur yang telah ditanam. Langkah-langkah perawatan antara lain:
- Pastikan suhu dalam ruangan tetap dingin dan lembab
- Siram media tanam secara teratur
- Jangan sampai media tanam kering, tetapi jangan juga terlalu basah
- Buka plastik atau daun pisang yang menutupi bedengan setiap pagi dan sore selama 10-30 menit untuk memasukkan udara segar
- Jangan biarkan cahaya matahari langsung masuk ke dalam ruangan yang berisi bedengan jamur tiram
Pemanenan Jamur Tiram
Jamur tiram siap dipanen setelah 7-10 hari setelah tumbuh. Langkah-langkah pemanenan antara lain:
- Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam
- Setelah dipanen, jamur tiram dapat langsung dikonsumsi atau disimpan dalam kulkas selama 2-3 hari
Kesimpulan
Budidaya jamur tiram di Maros dapat dilakukan oleh siapa saja, asalkan memiliki lahan yang cocok dan memahami teknik budidaya yang tepat. Dalam budidaya jamur tiram, hal yang paling penting adalah menjaga kelembaban dan suhu ruangan, serta memberikan perawatan yang tepat agar jamur tiram dapat tumbuh dengan optimal. Dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap jamur tiram, peluang usaha budidaya jamur tiram di Maros masih cukup besar dan menjanjikan.
Komentar
Posting Komentar