Pendahuluan
Jamur tiram menjadi salah satu komoditi pertanian yang semakin diminati oleh masyarakat di Indonesia. Selain rasanya yang lezat, jamur tiram juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan budidaya jamur tiram, Anda bisa memperoleh keuntungan yang lumayan besar. Nah, bagi Anda yang ingin memulai budidaya jamur tiram, berikut adalah cara mudah untuk memulainya.
Persiapan alat dan bahan
Sebelum memulai budidaya jamur tiram, ada beberapa alat dan bahan yang harus Anda siapkan, di antaranya:
- Bibit jamur tiram
- Media tanam (serbuk gergaji atau jerami)
- Sterilizer
- Wadah plastik
- Plastik bening
- Thermometer
- Kapur tohor
Langkah-langkah pembuatan media tanam
Setelah alat dan bahan siap, tahap selanjutnya adalah membuat media tanam, berikut cara pembuatannya:
1. Persiapkan media tanam
Media tanam yang bisa digunakan untuk budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji atau jerami. Perlu diingat bahwa media tanam harus dalam kondisi kering dan bersih.
2. Sterilisasi media tanam
Setelah media tanam siap, lakukan sterilisasi dengan memasukkan media tanam ke dalam sterilizer selama kurang lebih 1 jam dengan suhu 120 derajat celcius. Sterilisasi bertujuan untuk membunuh bakteri atau jamur yang bisa merusak media tanam.
3. Penyiraman kapur tohor
Setelah media tanam disterilisasi, kemudian dilakukan penyiraman kapur tohor untuk membantu membunuh sisa-sisa bakteri atau jamur yang masih tersisa. Lakukan penyiraman ini saat media tanam masih panas, jangan sampai dingin.
4. Pendinginan media tanam
Setelah penyiraman, biarkan media tanam sampai dingin dengan sendirinya. Jangan dikeluarkan dari sterilizer saat kondisi masih panas karena bisa merusak media tanam.
Budidaya jamur tiram dengan media tanam
Setelah media tanam siap, tahap selanjutnya adalah memulai budidaya jamur tiram. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Persiapkan bibit jamur tiram
Bibit jamur tiram bisa didapatkan dari toko pertanian atau peternakan. Pastikan bibit yang Anda beli berkualitas baik dan garing. Jangan terlalu basah karena bisa mempercepat pertumbuhan bakteri atau jamur yang merusak bibit jamur.
2. Isi media tanam ke dalam wadah plastik
Setelah itu, masukkan media tanam ke dalam wadah plastik dengan ukuran 30x20x10 dengan ketebalan 10 cm. Tekankan media tanam hingga kencang agar bibit jamur bisa meresap ke dalam media tanam.
3. Penanaman bibit jamur
Setelah media tanam dalam wadah, sebarkan bibit jamur tiram di atas media tanam dan ratakan. Tekan lagi hingga kencang dan rapat agar bibit bisa meresap ke dalam media tanam dengan maksimal.
4. Tutup wadah dengan plastik bening
Setelah benih jamur ditanam dan ditata, tutup wadah dengan plastik bening dan ikat erat agar bibit jamur bisa tumbuh dengan sempurna. Plastik digunakan untuk membantu menjaga kelembaban dan suhu dalam wadah agar bisa mencapai 70-80% kelembaban dan suhu yang diperlukan.
5. Penempatan wadah bibit jamur
Setelah dibungkus plastik bening, simpan wadah bibit jamur di suatu tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, dan tetap ventilasi yang cukup, serta kelembaban dan suhu selalu terjaga. Pada saat bibit jamur sudah tumbuh, Anda bisa menggesernya ke tempat yang tidak terlalu terkena sinar matahari dan suhu tetap stabil.
Perawatan bibit jamur
Setelah bibit jamur ditanam, jangan lupa untuk merawatnya dengan baik. Berikut beberapa tips:
1. Memeriksa bibit jamur
Setiap hari, periksa bibit jamur untuk memastikan kondisi dan perkembangan bibit. Jika terdapat daun kering atau tumbuh jamur lain yang merusak bibit jamur, segera buang dan segera lakukan penanganan.
2. Menjaga kelembaban dan suhu
Pastikan kondisi kelembaban dan suhu dalam wadah selalu stabil. Kelembaban dan suhu adalah kunci utama dalam keberhasilan budidaya jamur tiram.
3. Penyiraman dan pemupukan
Lakukan penyiraman apabila media tanam kurang lembab dan pertumbuhan jamur terhambat. Jangan terlalu banyak menyiram media tanam jika tidak diperlukan. Pemupukan media tanam bisa dilakukan dengan memberikan air encer ke dalam media tanam yang sebelumnya dicampur dengan pupuk kandang.
Pemanenan jamur tiram
Setelah sekitar 3-5 minggu, bibit jamur tiram sudah bisa dipanen. Pemanenan bisa dilakukan dengan cara memetik secara perlahan dan tidak merusak bibit jamur. Pastikan bibit jamur yang diambil telah memiliki ukuran yang ideal yakni sekitar 4-5 cm.
Kesimpulan
Budidaya jamur tiram memang memerlukan kedisiplinan dalam perawatan dan membutuhkan ketelatenan agar keberhasilan bisa tercapai. Dengan menyiapkan alat dan bahan serta mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan, Anda bisa menjadi peternak jamur tiram yang sukses!
Komentar
Posting Komentar