Mengenal Jamur Tiram Putih
Jamur tiram putih termasuk jenis jamur yang sangat populer di Indonesia. Jamur yang biasanya ditumbuhkan pada media kayu ini memiliki rasa dan aroma yang khas, sehingga banyak digunakan sebagai bahan makanan dan obat tradisional. Selain itu, budidaya jamur tiram putih juga dapat dijadikan alternatif bisnis yang menguntungkan.
Untuk menghasilkan jamur tiram putih yang berkualitas, diperlukan beberapa faktor pendukung seperti media tanam, suhu, kelembaban udara, dan pencahayaan. Bagi pemula yang ingin mencoba budidaya jamur tiram putih di Surabaya, berikut adalah panduan lengkapnya.
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang biasa digunakan untuk menumbuhkan jamur tiram putih adalah kayu. Anda dapat menggunakan kayu apa saja, termasuk sisa-sisa kayu dari pabrik atau limbah kayu yang sudah tidak terpakai. Namun, pastikan kayu yang digunakan bebas dari jamur atau penyakit lain yang dapat merusak pertumbuhan jamur tiram putih.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam tersebut. Potong kayu menjadi ukuran sekitar 20 x 10 x 5 cm, kemudian rebus selama 30 menit untuk membunuh bakteri atau jamur yang ada di permukaannya. Setelah itu, tiriskan selama beberapa jam hingga kelebihan air terbuang.
Jika telah kering, lubangi potongan kayu dengan menggunakan mata bor berukuran 7-8 mm. Lubang tersebut nantinya akan diisi bibit jamur tiram putih.
Pemakaian Bibit Jamur Tiram Putih
Untuk mendapatkan bibit jamur tiram putih yang berkualitas, Anda dapat membeli secara online atau datang langsung ke peternakan jamur terdekat. Pastikan bibit yang Anda pilih sehat, segar, dan bebas dari jamur atau penyakit lain yang dapat merusak pertumbuhan.
Pada umumnya, bibit jamur tiram putih dijual dalam bentuk serbuk atau kapang. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan bibit tersebut dengan air dalam botol semprot, kemudian semprotkan pada lubang yang telah dibuat pada media tanam. Setelah itu, tutup potongan kayu dengan plastik bening dan biarkan selama 2-3 minggu hingga muncul benang-benang jamur yang membentuk jaring laba-laba pada permukaan kayu.
Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah bibit jamur tiram putih ditanam, langkah selanjutnya adalah merawat dan memeliharanya dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
- Jaga kelembaban udara dengan cara menyemprotkan air setiap hari pada permukaan media tanam dan plastik penutup.
- Pastikan suhu ruangan berkisar antara 20-28°C. Jangan menempatkan media tanam di tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin.
- Hindari paparan sinar matahari langsung pada media tanam. Letakkan di tempat yang teduh atau di dalam kardus.
- Jangan membiarkan media tanam tergenang air atau terlalu kering. Periksa kelembaban media tanam setiap hari dan tambahkan air jika diperlukan.
- Berikan sirkulasi udara yang baik dengan membuka plastik penutup beberapa saat setiap hari.
Dalam waktu 3-4 minggu setelah penanaman, jamur mulai tumbuh dan membentuk payung kecil di bagian atas media tanam. Panen dilakukan sebelum payung jamur dikenal sebagai primordia atau 'bunga jamur' terbuka sepenuhnya. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari, karena jamur masih dalam kondisi segar dan lembap.
Kesimpulannya, budidaya jamur tiram putih di Surabaya dapat dilakukan dengan mudah dan menguntungkan. Dengan menyiapkan media tanam yang tepat, menggunakan bibit jamur yang berkualitas, dan merawatnya secara optimal, hasil panen yang melimpah dapat dihasilkan. Selamat mencoba!
Komentar
Posting Komentar