
Pendahuluan
Budidaya jamur tiram di Palembang semakin diminati oleh masyarakat, terutama mereka yang berkecimpung di dunia pertanian. Hal ini disebabkan oleh besarnya potensi pasar yang ada dan tingginya permintaan jamur tiram di dalam dan luar negeri. Namun, untuk bisa berhasil dalam budidaya ini dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai langkah-langkah budidaya jamur tiram di Palembang.
Persiapan Lahan
Langkah awal yang harus dilakukan dalam budidaya jamur tiram adalah menyiapkan lahan. Lahan yang dipilih harus cukup luas, steril dan berada pada temperature yang cocok untuk pertumbuhan jamur yaitu antara 22-28 derajat celcius. Setelah itu, lahan harus dibersihkan dari tanaman atau serpihan kayu yang ada.
Setelah lahan bersih, kemudian dibuat bedengan dengan ukuran 1,2 x 1,2 meter. Bedengan dapat dibuat menggunakan kayu atau bambu, serta ditutup dengan lapisan polybag untuk menjaga kelembapan dan kebersihan.

Bahan Baku Substrat
Bahan baku substrat yang digunakan dalam budidaya jamur tiram di Palembang biasanya menggunakan sekam padi atau jerami padi yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan kapur. Substrat tersebut diaduk sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam polybag yang telah diberi lubang untuk ventilasi.
Inokulasi
Setelah substrat selesai dibuat, kemudian dilakukan inokulasi. Inokulasi merupakan tahap dimana bibit jamur tiram (jamur tiram putih) ditanamkan pada substrat. Bibit tersebut dapat diperoleh dari penjual bibit jamur tiram atau dapat juga dibuat sendiri dengan menggunakan media jamur tiram yang telah dikembang biak di laboratorium.
Pada tahap ini, substrat yang telah dibuat harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan autoclave atau disterilkan dengan air panas. Setelah itu, substrat dipindahkan ke dalam ruangan steril untuk melakukan inokulasi. Bibit jamur tiram sebanyak 30-50 gram ditanamkan pada setiap bedengan yang telah disiapkan.

Perawatan
Setelah proses inokulasi selesai, kemudian substrat dibiarkan selama 2-3 minggu untuk tahap kultur. Kemudian, substrat dirawat lagi dengan memberikan air dan melakukakan penyemprotan untuk menjaga kelembapan dan kebersihan. Pada tahap ini, substrat harus ditempatkan di tempat yang cukup gelap.
Setelah itu, bibit yang telah ditanamkan akan tumbuh dan membentuk miselium. Miselium adalah jaringan jamur yang akan menjadi inti dari buah jamur tiram. Selama proses perawatan dan pertumbuhan jamur tiram, substrat harus tetap dijaga kelembapannya dan ditempatkan di tempat yang cukup gelap dan kotor.
Panen
Jamur tiram siap panen setelah 2-3 minggu setelah tahap kultur. Pada tahap ini, buah jamur akan mulai tumbuh pada bagian permukaan substrat. Saat panen, buah jamur dipetik dengan cara diputus pangkalnya atau diputar dengan hati-hati agar tidak merusak substrat. Setelah selesai dipanen, substrat harus segera dicuci dan steril agar tidak menjadi sumber penyakit.

Kesimpulan
Budidaya jamur tiram di Palembang merupakan bisnis yang menjanjikan. Namun, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk bisa berhasil dalam budidaya ini. Langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan lahan, membuat substrat, melakukan inokulasi, merawat substrat, dan memanen buah jamur tiram. Dengan menjalankan langkah-langkah tersebut, diharapkan hasil yang diperoleh bisa memuaskan.




















Komentar
Posting Komentar